Minggu, 29 Agustus 2010

Ronnie Wood (Rolling Stone) Ajari Slash Bermain Gitar Sumber: Berbagi Wacana - Ronnie Wood (Rolling Stone) Ajari Slash Bermain Gitar

Gitaris Rolling Stones, Ronnie Wood mengaku pernah mengajari Slash (ex. Gun N Roses) bagaimana bermain gitar.

Dalam wawancara bersama Absolute Classic Rock, Ronnie bercerita bagaimana Slash - Rocker gimbal yang menjadi salah satu pemain gitar terbaik dunia ini - pernah diajarinya bergitar saat kecil, namun keadaan kini sudah terbalik.

“Slash, saya mengingat dia sebagai seorang anak yang selalu memata mataiku ketika aku bermain gitar, dan aku mengajarkan dia beberapa lick (gitar), sekarang sebaliknya justru aku yang belajar lick darinya, (karena) itu sungguh bagus” ujar Ronnie.

"Dia adalah orang hebat yang bisa diajak main bersama dan memiliki interaksi yang baik, penenun yang baik, kau tahu, kami bisa menenun, seperti aku dan Womack lakukan dan Keith Richards".

“Slash adalah seorang dengan bakat besar, dan ia bermain di band soloku ketika aku tampil dan dia berada di albumku juga”.

Tidak hanya Slash, Musisi 62 tahun ini juga bercerita bagaimana ia pernah mengajari 2 drummer, Ringo Star (Beatles) dan juga Keith Moon (The Hwo) bermain gitar, namun tidak seberuntung Slash.

“Aku memiliki cerita lucu, di tahun 1974 ketika aku berada di studio miliku… suatu malam aku bersama Ringo dan Keith Moon disana tanpa perlengkapan drum”.

”Mereka berkata, ‘Apa yang akan kami lakukan?, Aku bilang, Well bagaimana kalau kita semua belajar bermain gitar, lalu aku mengajari mereka bermain kord E, jadi kami semalaman hanya bermain satu kunci itu saja, itu sungguh lucu” ungkap Ronny kembali.

Sumber: Berbagi Wacana - Ronnie Wood (Rolling Stone) Ajari Slash Bermain Gitar

Musik ROCK bikin mati muda?!! (benarkah?)

Goodbye cruel world; I’m leaving you today; Goodbye all you people; There’s nothing you can say to make me change my mind; Goodbye…

Penggalan lirik lagu Goodbye Cruel World dari album The Wall (1979) Pink Floyd itu agaknya cocok untuk menggambarkan kondisi para rocker yang mati muda. Kematian akibat ketidaknyamanan hidup di tengah
lamuran harta dan popularitas.

Narkoba, alkohol, seks bebas, seolah jadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup musisi rock. Mereka yang mengagungkan semboyan sex, drugs, and rock ‘n roll itu akhirnya justru meregang nyawa di saat usia mereka belum lagi menginjak 30 tahun.

Ingat saja kematian Jim Morrison, vokalis grup legendaris The Doors, yang mati di usia 27. Begitu pula Jimi Hendrix. Bahkan, Sid Vicious, pemain bas legenda punk Sex Pistols, mati saat usianya baru 21 akibat narkoba. Ia depresi karena didakwa membunuh Nancy Spongen, pacarnya.

by : http://uniqpost.com

The World Almanac and Book of Facts (1997) mencatat, ada 42 legenda rock di AS dan Inggris mati sia-sia. Terbanyak akibat serangan jantung. Kuat dugaan, hal itu berhubungan dengan kebiasaan memakai narkoba atau menenggak alkohol berlebihan.

Elvis Presley, misalnya, berpulang di usia 42. Gitaris dan vokalis genius Rory Gallagher tutup usia di usia 47. Keduanya pergi ke alam baka dipicu narkoba. Di luar sebab itu, ada 36 rocker yang mati bunuh diri dan 57 lainnya karena sebab lain, termasuk kecelakaan.

Selain itu, 18 musisi rock pada 1970-an tewas dibunuh. Yang paling fenomenal, tentu, John Lennon. Frontliner The Beatles itu ditembak di depan apartemennya oleh Mark Chapman pada 1980.

Tak kalah mengejutkan adalah hasil penelitian John Moores University, Liverpool, Inggris. Riset yang dilansir jurnal Epidemial Community Health itu mengungkapkan, musisi rock cenderung mati lebih cepat ketimbang musisi aliran musik lainnya.

Penelitian panjang yang dilakukan pada 1956-2005 itu memaparkan, terjadi 100 kematian di antara 1.064 musisi rock. Riset itu mengupas kematian para musisi dunia .

Riset dilakukan atas para musisi Inggris dan Amerika Utara. Lebih dari 25% kematian itu terkait erat dengan penyalahgunaan narkoba dan minuman berkadar alkohol tinggi.

Riset itu juga memaparkan, pada lima tahun pertama setelah mencapai ketenaran, kematian musisi rock lebih tinggi ketimbang angka normal. Diantaranya terjadi pada Jimi Hendrix, Bon Scott (AC/DC), dan Sid
Vicious.

Gilanya lagi, rocker dari Amerika Utara punya kemungkinan dua kali lebih besar mati muda, terutama akibat serangan jantung dan stroke. Termasuk di dalamnya adalah Jerry Garcia dari Grateful Dead, Carl Wilson dari Beach Boys, dan Johnny Ramone dari Ramones.

Itu, konon, karena rocker dari Amerika Utara masih ingin menunjukkan kharisma besarnya dengan menggelar tur reuni. “Akibatnya, mereka kembali menjalani gaya hidup rock ‘n roll yang lekat dengan drugs dan alkohol selama bertahun-tahun,” kata Mark Bellis, peneliti utama dalam riset itu.

Kehidupan musisi klasik rock itu memang bisa dirunut dari gemuruh era 1960-an di belahan Barat yang hiruk-pikuk dengan gerakan pembaruan
politik, ekonomi, dan sosial.

Dekade itu jadi era gerakan kontrakultur yang dipelopori generasi muda bersimbol perlawanan seperti The Beatles dan The Rolling Stones di Inggris atau Led Zeppelin dan The Doors di AS.

Perlawanan itu jadi lengkap dengan munculnya gerakan muda anti-Perang Vietnam melalui gaya hidup bebas flower generation ala hippies.

Musik rock kemudian mengawinkan diri dengan gaya hippies yang terangkum secara sempurna dalam fenomena pergelaran musik fenomenal ‘Summer of Love and Peace’ di Woodstock, AS, pada 1967.

Gelombang budaya besar itulah yang mengesahkan pemakaian narkoba berlebihan sebagai sebuah norma dalam kehidupan anak muda saat itu. Tak heran jika satu per satu rocker tumbang menemui ajal.

Tentu, tak semua rocker akhirnya bernasib tragis seperti itu.
Vokalis The Rolling Stones Mick Jagger hingga kini masih bugar. Usianya sudah 65. Juga vokalis Aerosmith Steven Tyler yang kini berusia 60 dan Johnny Rotten, vokalis Sex Pistols.

Roger Daltery hingga kini juga masih hidup di usia 64. Padahal, vokalis The Who itu dikenal sebagai rocker yang sejak awal menyatakan ingin mati muda. Itu, setidaknya, tercermin dari lagu My Generation (1965). Simak salah satu bagian liriknya: I hope I die before I get old.

Jadi, pasti, penyebab berderet rocker legendaris mati muda itu sebetulnya bukan karena mereka bermain musik rock. Penyebabnya adalah gaya hidup mereka yang mengarah urakan. Karena itu, jangan takut untuk terus memainkan musik rock. Mainkan!

Bermodal lengkingan vokal, musik cadas, dan gaya panggung impresif, berderet rocker dunia melegenda. Tapi, ada misteri di balik semua itu. Club 27 dimunculkan mengiringi tragedi mati muda mereka. Rata-rata di usia 27!

Memang, rocker-rocker top di belantara musik keras itu tidak tergeletak menyabung nyawa ketika manggung. Penyebab kematian mereka beragam. Mulai kecelakaan mobil, over dosis narkoba, sampai yang lebih mengenaskan: bunuh diri.

Hanya saja, satu yang pasti dan seolah jadi takdir bersama, yaitu para rocker legendaris itu menghembuskan napas terakhirnya di usia muda. Yang menarik dan menarik sekaligus misterius, ajal menjemput mereka ketika usia memasuki hitungan ke-27!

Bagi komunitas musik rock, tentu masih lekat dalam ingatan kisah tragis para rocker legendaris itu. Sebut saja frontliner grup musik grunge Nirvana, Kurt Cobain, yang menyusul para seniornya seperti Jimi Hendrix, Janis Joplin, dan Brian Jones, eks pemetik bas The Rolling Stones.

Kematian mereka pun sama-sama menimbulkan spekulasi teori konspirasi lantaran kesamaan usia dan kasusnya. Sebagian penggemar mereka menyebut
para musisi yang mati di usia 27 itu sebagai anggota Club 27.

Club 27 beranggotakan sejumlah legenda. jumlahnya mencapai 13 rocker. Di antara mereka adalah Kurt Cobain (5 April 1994), Brian Jones (3 Juli 1969), Jimi Hendrix (18 September 1970), Jim Morrison (3 Juli 1970), dan legenda vokalis blues Janis Joplin (4 Oktober 1970).

Ada juga gitaris blues Robert Johnson yang tewas lebih dulu, yaitu pada 1938. Lalu, Kristen Pfaff (penabuh drum Hole), Ron ‘Pigpen’ McKernan (The Grateful Dead), Dave Alexander (The Stooges), vokalis Johnny Kidd (Johnny Kid and The Pirates), Kami (Malice Mizer dari Jepang), Mia Zapata (The Gits), Peter Ham (Badfinger), dan D Boon (Minutemen).

Di antara para legenda yang mati di usia 27 itu, ada dua kasus yang menimbulkan teori konspirasi paling menonjol, yaitu menyangkut kematian Kurt Cobain dan Brian Jones. Keduanya diduga mati akibat pembunuhan sistematis.

Hingga kini, spekulasi tentang pembunuhan Jones dan Cobain masih jadi bahan riset untuk pembuatan film dan penulisan buku yang cukup tersohor.

Pada kematian Jones, ia ditengarai dibunuh oleh pihak yang ingin menyingkirkannya. Tak terkecuali dua sahabat dekat yang awalnya justru direkrutnya ke The Rolling Stones, yakni vokalis Mick Jagger dan gitaris Keith Richards.

Jones sendiri sudah berkalang tanah hampir empat dasawarsa. Ia ditemukan tenggelam di kolam renang rumahnya di Hartfield, Sussex, Inggris. Menurut kesaksian Anna Wohlin, pacarnya, Jones masih menunjukan tanda-tanda kehidupan ketika diangkat dari air. Tapi, ketika dokter datang, Jones malah dinyatakan tewas di tempat.

Pada 2000, Wohlin menuding Frank Thorogood yang membangun rumah Jones sebagai pembunuhnya. Menurut Wohlin, Thorogood menunjukan sikap tak simpatik kepada Jones yang tengah sekarat. Dokter sendiri menyatakan pada jantung dan hati Jones terdapat kandungan narkoba dan alkohol.

Versi teori konspirasi lain lebih menggemparkan. Jones yang tewas beberapa saat setelah keluar dari Stones, sempat berselisih dengan Jagger dan Richards karena sering absen dari aktivitas grup musik itu. Termasuk pada sesi rekaman.

Kecurigaan menguat ketika di prosesi pemakaman anggota Stones yang hadir hanya Bill Wyman dan Charlie Watts. Jagger beralasan dilarang meninggalkan lokasi syutingnya di Australia. Richards beralasan tak ingin bertemu penggemar yang marah kepadanya akibat Jones keluar dari Stones.

Puncaknya adalah berembusnya isu bahwa Jones memang sengaja dikorbankan kepada setan. Sebab, saat itu Stones dituding sebagai pemuja setan menyusul single-nya yang bertajuk Sympathy for the Devil. Jones dikorbankan sebagai pembayaran atas kesuksesan Stones.

Pada kematian Cobain, teori konspirasi yang berkembang adalah ia dibunuh oleh Courtney Love, istrinya sendiri. Vokalis grup musik grunge perempuan Hole itu memang dalam posisi kurang menguntungkan.

Love saat itu tengah berselisih dengan Cobain yang berencana menceraikannya. Love dicurigai takut kehilangan warisan Cobain yang
sedang berjaya.

Spekulasi lain menyebutkan, Cobain dibunuh oleh sejumlah pelaku industri rekaman yang banyak menaungi kepentingannya. Di antaranya adalah Geffen Records. Mereka, konon, sengaja membunuh Cobain demi menciptakan seorang rock hero baru.

Cobain ditemukan tewas di rumahnya di Lake Washington dengan sepucuk pistol di sampingnya. Analisis polisi mengungkap, Cobain bersembunyi di sudut flat, mengambil pistol, memasukkan benda itu ke ke mulutnya, dan dor…menekan pelatuknya.

Penggemar Cobain tak bisa menerima argumen itu. Apalagi, beberapa saat sebelum kematiannya, Cobain diketahui mengkonsumsi narkoba. Ia teler. Tak mungkin mampu menembak dirinya sendiri.

rata-rata penyebab kematian para rockstar:

Heart Attack 42
Drug Overdose 40
Misc. Medical 37
Suicide 36
Auto/Cycle Crash 35
Cancer 25
Airplane Crash 22
Unknown 21
Murdered 18
Alcohol 9
Accident 6
Drowned 5
Brain Tumor 4
AIDS 4
Poisoned 3
Leukemia 3
Electrocuted 3
Stroke 3
Fire 3
Choked 2

Selasa, 10 Agustus 2010

Kumpulan Pepatah Salah Tapi Gokil dan Lucu Abis


Berikut ini adalah pepatah-pepatah yang familiar di telinga kita. Pepatah salah, tapi lucu, simak yang berikut ini :

1. Bersatu kita teguh, bertiga kita Charlie’s Angles
2. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti di sate juga
3. Bagai air di daun talas, kurang kerjaan banget ngamatin air di dedaunan
4. Ada gula ada semut. Ada semut disemprot pake Baygon. Ada banyak semut mati
5. Rajin Mangkal, Kaya
6. Air tenang jangan disangka tak ada buaya, tapi ada ikan paus lagi tidur siang
7. Bersatu kita teguh, bercerai kita ke Take Me Out
8. Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, yg enak2 pangkal paha, rame2 pangkal-an ojek
9. Ada ubi, ada talas. Ada budi, ada anduk
10. Uang cucuran masyarakat jatuhnya ke DPR juga
11. Semut diseberang lautan keliatan,gajah dipelupuk mata kelilipan
12. Cinta di tolak, dukun beranak
13. Jauh di mata, dekat di hati, boros di pulsa.
14. Sedikit demi sedikit lama lama BOSAN
15. Bagai kejatuhan durian runtuh, baru kali ini ada orang kejatohan durian seneng
16. Air susu dibalas dengan air kopi item, jadi kopi susu deh
17. Bersatu kita teguh, bercerai kita masuk infotainment (moto selebritis)
18. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama-sama berat mending dipaketin aja gan
19. Air susu dibalas air supply
20. Sambil menyelam minumnya tetap teh botol Sosro
21. Sate padang sebelum hujan
22. Buruk rupa, cermin pun disalahkan
23. Ringan sama dipikul, berat minta bawain
24. Single itu prinsip, jomblo itu nasib
25. Wong ompong nyaring bunyinya
26. Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP
27. Nasir sudah menjadi tukang bubur
28. Dimana ada jalan,disitu banyak mobil
29. Bagai kacang lupa atomnya
30. Bagai buah Simalakama, tidak dimakan Ibu mati, dimakan Bapak kimpoi lagi
31. Setinggi-tingginya Bangau terbang, akhirnya jadi kecap juga
32. Buruk muka gak masuk majalah
33. Sda uang ada barang, ga ada uang rampok bank
34. Jauh di angkot, dekat naik ojek
35. Air beriak tanda ada yang tenggelam
36. Lebih baik berputih tulang dari pada putih badan karena panuan.
37. Besar Pasal daripada Tilang
38. Tua-tua keladi, udah tua jadi biang keladi
39. Jangan ada janda diantara kita
40. Air beriak tanda ada yang boker
41. Tak kenal maka tak sayang, mau kenalan digampar pacar
42. Ada udang dibalik tepung kentucky
43. Bagai telur diujung handuk
44. Bagaikan Jemuran tertiup angin
45. Malu bertanya, sesat di jalan. Banyak bertanya, dikira wartawan.
46. Anjing menggonggong, maling kulkas berlalu.
47. Habis kumis, cukur dibuang.
48. Malu berak, sesak di jalan.
49. Surga anak ada di telapak kaki Ibu, Surga bapak ada di antara kaki Ibu.
50. Sekali melambai, dua tiga banci mengikuti

Teknik Menghitung Cepat Dengan Jari

Menghitung satu tambah satu sih gampang, bagaimana kalau menghitung bilangan yang mencapai ratusan bahkan ribuan hanya dengan hanya mengandalkan jari tangan? Metode Jarimatika bisa mengatasinya. Jarimatika merupakan metode menghitung cepat menggunakan seluruh jari tangan kita.

Ibu Ari, salah seorang pengurus Jarimatika cabang Rawamangun mengatakan, ide ini berawal dari Ibu Septi, seorang ibu rumah tangga di Salatiga. Ia mencoba mengajarkan anaknya menghitung dengan menggunakan jari. Tidak sekedar menggunakan jari, namun memodifikasi penggunaan jari dalam menghitung. Dari sanalah metode ini tercipta.

Dalam menghitung, setiap jari memiliki bilangan atau ‘kode’ tersendiri. Misalnya jari telunjuk tangan kanan menunjukkan angka satu. Dua jari tangan menunjukkan angka 2 dan seterusnya. Sedangkan jari kiri menunjukkan angka puluhan. Selain menyatakan satuan dan puluhan, Jarimatika juga memodifikasi penggunaan jari sehingga mencapai ratusan dan ribuan. Tujuannya, untuk memudahkan berhitung. Dan dibandingkan metode-metode hitungan lainnya, Jarimatika terbilang mudah karena tidak menggunakan alat hitung.

Jarimatika memiliki banyak cabang, salah satunya cabang Rawamangun yang sudah berdiri sejak pertengahan 2005. Jumlah cabang Jarimatika tersebar lebih dari 300 cabang di seluruh Indonesia. Uniknya, tempat mengajar ini bukanlah di dalam gedung, melainkan perumahan, sehingga membuat anak feels like home.

Setiap minggu, mereka memiliki 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan berdurasi 70 menit. Di Jarimatika terdapat empat level. Level pertama mereka diajarkan tambah-tambahan. Kemudian semakin tinggi level, semakin bertambah tingkat kesulitan, seperti belajar mengkalikan dan membagi. Firdaus, salah satu staf pengajar di Jarimatika menerangkan, bahwa setiap level biasanya berdurasi sekisar 3 bulan. Namun semua itu tergantung seberapa cepat murid menangkap semua pelajaran. Semakin cepat menangkap pelajaran, maka semakin cepat naik level. Muridnya sendiri mulai dari Taman kanak-kanak hingga dewasa, bahkan ada seorang murid yang berusia 21 tahun dan baru saja menguasai metode hitung-hitungan ala Jarimatika ini.

Para pengajar di sini juga tidak menggunakan alat hitung. Pokoknya semua menghitung menggunakan jari, begitupula ketika mereka memeriksa pekerjaan murid. Tidak ada kunci jawaban. Para guru harus menghitung sendiri dengan jari dan mencocokan jawaban dari soal-soal yang dikerjakan murid.

Ketika memasuki ruang kelas, terlihat anak-anak begitu riang mempelajari Jarimatika. Ruang kelas yang mungil dan tidak terlalu ramai, namun berisikan anak-anak yang kompak. Ketika diberikan satu pertanyaan, “Coba hitung berapa, 4 X 5 - 12 X 7 + 8 + 5 + 102 dan terakhir di kali 3?” tanya seorang guru. Bersamaan guru tersebut mendiktekan soal, serempak anak-anak memainkan jari-jari mereka dengan cekatan sembari mulutnya komat-kamit menghitung. Tak sampai tiga detik usai pertanyaan dibacakan, anak-anak itu menjawab kompak “Lima ratus tiga belas Bu…”
Kabari diam-diam juga menghitung dengan kalkulator yang tersedia di ponsel, dan jawabannya anak-anak itu tepat! Luar biasa. Penasaran, kali ini Kabari yang memberi pertanyaan, “Berapa 7 X 7 x 19 X 2 + 27 X 4 + 1 – 200 dan dikurang 550?” dan anak-anak itu menjawab dengan cepat “Enam ribu delapan ratus tujuh!”. Tepat. Kabari pun geleng-geleng kepala.

Selain untuk pendidikan, Jarimatika ternyata mampu membantu orang yang terkena stroke. Penderita stroke biasanya kesulitan menggerakan jari. Namun dibantu dengan Jarimatika, perlahan-lahan mulai bisa menggerakan jari sekaligus belajar menghitung.

Belajar Jarimatika per bulan dikenakan biaya 150 ribu rupiah. Total murid di Jarimatika Rawamangun ini bekisar 150 murid. Dalam satu kelas, dibatasi paling banyak 15 murid saja agar setiap murid bisa fokus dan konsentrasi belajar. Dengan Jarimatika anak-anak memang akan lebih cepat dalam menghitung,

Recent Post

Mesa Javier's Blog © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute