Minggu, 16 Mei 2010

Sang Maestro Mundur Dengan Pistol Di Kepala

Publik sepakbola dunia pernah dibuat bertanya-tanya dengan keputusan maestro sepakbola Belanda Johan Cruyff, pensiun secara tiba-tiba dari dunia sepakbola, sebelum Piala Dunia 1978.

Selama 30 tahun publik sepak bola dunia diliputi pertanyaan mengapa Cruyff mengundurkan diri beberapa pekan sebelum Piala Dunia 1978? Dalam sebuah wawancara dengan Catalunya Radio, Cruyff pun mengungkapkannya.

"Seseorang datang ke apartemen saya di Barcelona, menodongkan pistol ke kepala saya dan mengikat istri saya. Anak-anak saya saat itu berada di apartemen. Saya sangat merasa terancam," jelas Johan Cruyff seperti dilansir Goal, Kamis (17/4/2008).

Menurut Cruyff, ada saat-saat hidup menjadi lebih penting dari apa pun. "Untuk bermain di Piala Dunia seseorang harus siap 200 persen. Tidak boleh ada masalah pribadi, atau apa pun yang mengganggu pikiran," ujarnyanya.

Selama empat bulan sejak peristiwa itu, masih menurut Cruyff, apartemennya diamati polisi. Anak-anak Cruyff diantar dan dijemput dengan kawalan aparat kepolisian. Pada saat itulah Cruyff memutuskan mengundurkan diri dari timnas Belanda, dan berkonsentrasi untuk klub dan keluarganya.

Akhirnya, Belanda mengalami nasib yang sama seperti di Piala Dunia 1974. Di Piala Dunia 1978, Belanda dikalahkan Argentina 1-3 di final.

Pengungkapkan mantan Pemain Terbaik Eropa itu, yang bermain untuk Barcelona antara 1974-1978, juga merupakan respon atas kritik yang dilancarkan Carles Rexach (rekan setimnya di Barcelona) mengenai penampilan buruknya pada musim terakhirnya di Nou Camp.

Di Barcelona, Cruyff tidak hanya sukses sebagai pemain tapi juga pelatih. Dia memenangkan gelar La Liga tahun 1974 dan Piala Champions 1978. Sebagai pelatih, dia mempersembahkan empat gelar La Liga berturutan antara 1991-1994.

0 comments:

Posting Komentar

Recent Post

Mesa Javier's Blog © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute